Monday, March 28, 2011

Mengapresiasi Budaya Baca

WACANA – ADA dua cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui seberapa tinggi minat baca warga suatu kota. Pertama; melalui pameran buku dan kegiatan yang berkaitan dengan buku. Kedua; melalui kondisi perpustakaannya, Terutama perpustakaan daerah (kota/kabupaten). Kondisi yang saya maksudkan, terutama adalah jumlah kunjungan per harinya.
Kebetulan saya tinggal di Gringsing, wilayah paling timur dari wilayah kabupaten Batang. Jika harus ke perpustakaan daerah, yang terletak 2 km sebelah selatan kantor bupati, berarti saya harus menempuh perjalanan kurang lebih 50 km. Meskipun jauh di mata, karena dekat di hati, beberapa kali saya sempatkan berkunjung.
Tujuannya ada dua. Pertama; bertamu ke pengelola, saling bertukar informasi tentang perkembangan budaya baca, terutama pada warga kota Batang.  Kedua; melihat sendiri, seberapa tinggi antusiasme masyarakat kota Batang terhadap aktivitas membaca/berkunjung ke perpustakaan.
Berdasarkan temuan saya, hasil beberapa kali berkunjung ke perpustakaan tersebut, secara umum dapat saya simpulkan, minat baca warga Batang, khususnya mereka yang tinggal di sekitar wilayah kota, cukup tinggi. Secara faktual, tingkat kunjungannya cukup menggembirakan. Tidak saja dari sisi kuantitas atau jumlah pengunjung yang rata-rata per hari tak kurang dari 100 orang, tapi juga kualitas kegiatan pengunjung (pemustaka).
Mereka tidak sekadar datang mengembalikan buku,  pinjam lagi, terus pulang. Banyak di antara pengunjung yang bertahan lama, membaca di ruang baca. Hanya saya, ini menurut salah satu pustakawannya, penggunaan ruang-ruang tersebut belum sepenuhnya optimal. Satu contoh, ruang bermain anak. Ruang ini sebenarnya bisa digunakan untuk kelas pembelajaran tentang kepengasuhan (parenting) bagi orang tua, yang dapat diadakan secara periodik.
Meskipun begitu, secara umum ada harapan. Ada potensi, kalau di masa datang, perpustakaan Batang akan lebih berdaya.Varian layanan yang diberikan kepada masyarakat akan makin beragam sehingga meningkatkan loyalitas pemustaka, yang pada akhirnya secara umum bisa menjadi sarana untuk menguatkan dan mengembangkan kampanye budaya baca di kabupaten Batang.
Selain perpustakaan, ukuran lain yang bisa dijadikan titik pijak simpulan terhadap seberapa tinggi minat baca suatu warga kota adalah dengan melihat antusiasme warga saat ada pameran buku.
Ada dua kegiatan perbukuan yang pernah saya datangi. Dua kegiatan tersebut yang pertama adalah pameran buku. Kedua adalah Batang Book on The Street. Yang pertama disebut, bertempat di gedung persis sebelah barat perpustakaan Batang.
Menjadi Kultur
Kegiatan pameran buku di Batang, selalu menjadi event yang dinanti-nanti masyarakat. Demikian pengakuan salah satu pustakawan perpustakaan Batang kepada saya. Memang, pengakuan itu tidak berlebihan. Berdasarakan temuan saya menyaksikan pameran buku yang digelar pada akhir 2010, masyarakat Batang memenuhi area pameran. Terutama saat acara pendamping berlangsung.
Lain pameran buku, lain pula Batang Book on The Street (terselenggara Agustus 2010). Semangat yang hendak dimunculkan dari program ini adalah mengampanyekan aktivitas membaca buku secara terbuka, di ruang publik, dan secara ekstrovet.
Sekaligus harapannya menjadi wacana sanding buat warga Batang, ternyata acara perbukuan itu tidak harus berlangsung di gedung tertutup, tapi bisa di luar gedung.
Kebetulan Batang Book on The Street berlangsung di sebelah selatan-barat alun-alun Kabupaten Batang. Acaranya pun beragam.
Justru pameran buku hanya menjadi aksesoris (pendamping). Yang utama adalah acara-acara yang menekankan partisipasi pengunjung. Beberapa di antaranya adalah aksi dongeng jalanan, festival mewarnai, lomba tebak jumlah buku, kuis berburu buku, dan lain-lain.
Simpulan akhir saya atas temuan-temuan itu: minat baca warga Batang mulai meningkat. Kecenderungan ini harus terus dikembangkan sehingga kesadaran akan pentingnya aktivitas membaca kian menebal. Harapannya, tidak sekadar berminat membaca, tapi aktivitas itu berubah menjadi budaya. (10)
— Agus M Irkham, alumnus Undip, lahir dan tinggal di Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang

No comments:

Post a Comment